Dalam sebuah adegan komedi sering
kita jumpai ada pelawak yang bingung mencari kacamatanya. Padahal kacamatanya
nangkring di kepalanya. Ada pula pelawak yang kehilangan pulpen yang ternyata
terselip di daun telinganya. Itu hanya joke untuk mengundang tawa. Namun
sebenarnya, hal-hal seperti itu sering kita jumpai, kita lakoni dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti lupa meletakkan sisir rambut, kunci sepeda motor, dan
lainnya. Itulah yang disebut kepikunan sesaat.
Pikun atau demensia bagi orang lanjut usia dapat
dimaklumi. Namun rupanya ada level kepikunan yang dapat mempengaruhi
kepribadian, tingkah laku dan peran sosial. Jenis Kepikunan ini patut
diwaspadai oleh orang tua yang disebut dimensia alzheimer. Alzheimer
merupakan jenis kepikunan yang disebabkan karena faktor usia yang tidak dapat
dihindari. Meski demikian, tidak setiap orang tua akan mengidapnya.
Demensia atau kepikunan ada dua
jenis, yaitu vaskuler yang disebabkan karena penyakit diabetes, hipertensi,
penyakit jantung atau setelah mengalami stroke. Jenis kepikunan ini fluktuatif,
dapat membaik atau memburuk tergantung penangananyna. Jika mendapatkan
pengobatan maka kondisinya stabil atau malah membaik. Demensia yang disebabkan
karena depresi disebut sebagai pseudo demensia, dapat sembuh apabila depresinya
dapat diobati.
Demensia yang tidak dapat diobati
adalah Alzheimer. Hal ini karena
kerusakan sel-sel pada otak yang progresif. Pengidap Alzheimer akan mengalami
kemunduran fungsi otak dan kecerdasan serta emosional yang dapat berefek pada
perilaku dan kehidupan social sehari-hari. “Alzheimer timbul akibat proses
kerusakan sel-sel neuron otak yang sangat progresif, mematikan fungsi sel-sel
otak” (dr Ani Rusnani SpS).
Deteksi dini dalam mengatasi
Alzheimer, sangat penting dilakukan. Namun, faktanya sulit dilakukan karena
beberapa tanda kepikunan di usia tua dianggap suatu yang sangat lumrah/wajar.
Mereka yang berusia diatas 60 tahun cukup rentan terserang kepikunan
Alzheimer. Gejala awal seperti lupa,
kemudian semakin parah dan kerusakan semakin progresip, akan memperburuk fungsi
kognitif dan fungsi mental.
Mengidap Alzheimer di usia tua
dapat dihindari sedari muda dengan perilaku positif dan sehat serta mendapat
asupan makanan yang cukup. Makanan yang dianjurkan mengandung zat antioksidan, tinggi kandungan omega yang dapat melindungi otak. Beberapa
faktor yang menyebabkan Alzheimer di masa tua adalah asupan gizi dan faktor
genetik. Banyak terjadi penyakit Alzheimer
karena minimnya pemahaman masyarakat tentang penyakit ini. Anggapan
bahwa kepikunan pada usia tua adalah hal wajar/lumrah semestinya harus ditinggalkan.
Diagnosa sejak dini memang sulit tapi penting. Keluarga dapat terbantu
dalam pengasuhan dan dapat keklinik memori. Di sana dibantu untuk menstimulasi
sel-sel otak dengan permainan-permainan, senam otak, membaca. Selain konsultasi
dengan dokter masyarakat awam dapat melakukan banyak hal untuk dapat
menghindarinya, seperti aktif
organisasi, bersosialisasi, menganyam, bermain puzzle dan membaca.
Maka tak heran, orang tua yang
aktif berkegiatan, bergaul dan beraktifitas serta membaca sangat minim
terserang penyakit Alzheimer. Kuncinya terletak pada penggunaan sel-sel otak,
jika dibuat aktif berfikir akan
baik, demikian sebaliknya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.